arrow_upward

Tetap Berjuang, Jangan Ada Lagi Korban Infeksi Aids/HIV

Tuesday, 6 December 2022 : December 06, 2022


Berjuangan dengan obat menjalani kehidupan sepanjang usia, memang tidak diinginkan oleh semua orang. Tapi, mau bagaimana lagi. Begitu lah cerita pasien terinfeksi Aids/HIV. 

Kasus Aids/HIV di dunia memang cukup signifikan hingga saat ini. Bahkan di Indonesia, kasus ini sulit di kendalikan. 

Data yang dihimpun dari Persatuan Dokter Peduli Aids Indonesia (PDPAI) Cabang Kota Bukittinggi, kasus pasien terinfeksi Aids/HIV terus mengalami kenaikan setiap tahunya. Bahkan, data pasien Aids/HIV di RSUD Dr Achmad Mochtar Bukittinggi tercatat sekitar 970 orang pasien.  

Jadi bagaiman caranya agar tidak terinfeksi Aids/HIV? 

Penyebab seseorang terinfeksi Aids/HIV tidak lepas dari persoalan gonta-ganti pasangan serta penggunaan narkoba jarum suntik  Kemudian pasangan sesama jenis juga dinilai rentan terpapar. Sementara kasus ini sangat mudah menular. 

Menurut Ketua PDPAI Kota Bukittinggi, Dr. Yunitas, SpPD, FINASIM, bahwa penularan virus HIV bisa melalui pasangan suami/istri yang sebelumnya pernah terinfeksi virus Aids/HIV. Kemudian virus itu akan menular kepada anaknya. 

Penularan virus Adis/HIV ini juga bisa melalui tetes darah serta berciuman bibir dengan pasangan yang positif terinfeksi virus Aids/HIV. 



Namun, virus ini tidak menular melalui gigitan nyamuk, satu tempat mandi dan satu tempat makan. Sepanjang, masih dijaga dengam baik. 

Untuk memastikan seseorang tidak terinfeksi virus Aids/HIV haris dilakukan pemeriksaan laboratorium. 

Sementara pasien terinfeksi virus Aids/HIV harus menjalani perawatan yang baik, sehingga tidak terjadi penyebaran infeksi serta rutin meminum obat Antiretroviral (ARV). Funsi obat ini hanya sebatas menurunkan resiko penularan HIV. Kemudian menghambat perburukan infeksi oportunistik, meningkatkan kualitas hidup penderita HIV.