Solo Camping. Aku sangat penasaran dengan kegiatan itu. Hal ini bermula, menonton sejumlah akun YouTube yang bikin konten solo camping di hutan.
Bahkan, aku tidak bisa tidur ingin mencoba solo camping. Saking penasarannya, langsung membuat status di WhatsApp, agar pembaca merekomendasikan lokasi yang menarik untuk camping.
Akhirnya, aku melihat sejumlah kontak telepon. Kemudian menemukan sebuah nama "Buk Murni". Beliau adalah warga Jorong Lambah, di kawasan Ngarai Sianok. Sekitar tahun 2018, beliau adalah narasumber aku dalam pembuatan berita. Kemudian aku teringat, bahwa dibelakang rumahnya terdapat lokasi yang menarik untuk dijadikan lokasi camping.
Paginya, aku langsung ke lokasi dengan membawa peralatan camping. Ternyata benar, lokasi yang dipilih ini sangat indah dan bagus sekali, kemudian terdapat sungai yang jernih dan dataran yang cukup luas.
Mendirikan Bivak
Setelah memilih tempat yang aman dan nyaman untuk mendirikan Bivak atau tenda. Selanjutnya aku mencari kayu bakar dan mengambil batu di aliran sungai untuk dijadikan tungku memasak. Secara langsung aku merekam kegiatan yang menyenangkan itu dengan menggunakan handycam Sony.
Biar pengambilan visualnya bagus, aku menggunakan tripod dengan merek Yunteng VCT- 691RM.
Berlagak seperti orang profesional dalam solo camping, aku perankan dengan baik dengan harapan penoton YouTube aku nantinya, bisa menyaksikan dengan senang.
Cooking Gulai Pakis, Tahu dan Tempe
Setelah api berhasil hidup, aku kemudian mencari pakis di kawasan bibir sungai. Pakis mengandung banyak vitamin untuk dikonsumsi ditengah hutan. Kendati tujuannya mengandalkan apa yang ditemukan di hutan, aku juga membawa sejumlah bekal masakan dari rumah. Seperti, santan kelapa, cabai dan bawang giling. Kemudian campurannya ditambah tempe dan tahu.
Gulai sudah mulai matang, aku kembali melanjutkan tahap selanjutnya dengan menanak nasi. Sekitar 20 menit, nasi pun masak. Beruntung sekali ketika itu cuaca sangat bagus, sehingga proses memasak di hutan sangat cepat diselesaikan.
Makan di tepi sungai
Semua menu masakan sudah selesai, aku langsung mengambil nasi dan gulai. Karena hanya makan sendiri, he, aku mengambil gulai sederhana itu dengan banyak.
Kemudian mencari tempat yang nyaman untuk menikmati masakan sederhana itu. Aku memilih tempat di tengah sungai, karena terdapat satu batu yang cukup untuk duduk.
Video rekaman terus berjalan dengan baik, bahkan tidak ada momen yang ditinggalkan. Kendati cukup capek, namun aku tetap semangat merekam aktivitas solo camping.
Ternyata, menikmati masakan sendiri yang ditemani suara burung dan dendang alami aliran sungai menempuh batu, membuat aku tenang dan damai. Oh benar-benar nikmat sekali, ini luar biasa. Kendati baru pertama solo camping, aku rencanakan agar kegiatan ini bisa lakukan setiap akhir pekan.
Setelah menikmati masakan sendiri yang sedikit asin, aku kembali ke bivak menikmati sebatang rokok dan kopi hitam khas Bukik Apik, Kota Bukittinggi.
Ternyata memang solo camping memang menyenangkan pikiran aku, pasca penat melaksanakan aktivitas kerja yang cukup padat beberapa hari belakangan ini.
Kemudian, aku menikmati tidur siang di dalam bivak, HM..tidur yang cukup pulas. Karena tidur, dinyanyikan suara burung dan derasnya air sungai kecil Gunung Singgalang.
Silahkan juga mampir di YouTube aku Uda Khan, melihat seperti video Solo Camping