Usai taklukan lintasan Minang Geopark Run 2019 di Agam, kali ini 1 Desember 2019 ratusan atlet lari kembali menjajal rute ekstrim di Kota Bukittinggi. Berbeda dengan Agam, Minang Geopark Run 2019 di Bukittinggi hanya melintasi jarak tempu 21 Km. Tapi, rute ini memiliki tanjakan terekstrim.
Peserta Minang Geopark Run 2019 start di depan Istana Bung Hatta atau kawasan pendesterian Jam Gadang. Kemudian melintasi Taman Panorama dan masuk kedalam Lubang Jepang.
Usai taklukan Lubang Jepang, atlet lari akan menyusuri Ngarai Sianok dan langsung menuju Janjang Saribu yang super tinggi. Kendati demikian, atlet sangat antusias mengikuti ivent bergengsi ini.
Suasana Kota Bukittinggi memang asik untuk dinikmati sembil berlari, hal itu didukung kondisi jalan yang bagus di sepanjang rute Minang Geopark Run. Udara yang segar, membuat atlet semakin semangat menangkukan dirinya untuk menang.
Minang Geopark Run 2019 juga terdiri beberapa katogori, mulai dari jarak tempuh, 5 K, 10 K dan 21 K.
Untuk 5 K dan 10 K, di dominasi oleh pelari lokal baik berasal di Bukittinggi maaupun dari luar daerah. Sementara 21 K didominasi oleh pelari asal Afrika, China, Singapura.
Tak terasa, semangat yang menggebu para atlet akhinya sampai finis dan melintasi kawasan Kampung Cinan Bukittinggi dan megahnya Janjang Limpapeh Bukittinggi.
Hal yang harus di perhatikan sebelum mengikuti ivent ini, diharuskan atlet dalam keadaan sehat dan tidak memaksakan diri. Kemudian memilih kelengkapan lari seperti sepatu dan baju kaos ringan.