Riang tak terkira, saat aku bisa berkunjung ke rumah Kerajinan Amai Setia 1915 peninggalan pahlawan nasional Roehana Koeddoes, tepatnya di Koto Gadang Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Rumah
Kerajinan yang sudah berusia ratusan tahun ini, masih berdiri kokoh
hingga saat ini, bahkan anda bisa melihat aktivitas amai-amai (ibu-ibu)
Koto Gadang ini, membuat kerajinan tangan berupa pernak pernik perak,
songket serta kerajinan lainnya.
Sampai
aku dirumah sejarah ini, aku langsung disambut dengan baik oleh
amai-amai Koto Gadang ini. Sungguh riang sekali hati pada saat itu, ada
kesempatan yang sempurna untuk mengulas tentang wartawati pertama di
Indonesia itu.
Roehana Koeddoes
tidak hanya terkenal dengan kewartawanannya. Ia juga aktivis perempuan
dari tanah Minang yang sangat lantang melawan kolonial Belanda.
Kemudian Roehana Koeddoes
memiliki semangat tinggi memperjuangkan hak-hak wanita, salah satu
karyanya yaitu mendirikan sekolah bagi wanita di Koto Gadang yang
disebut dengan Kerajinan Amai Setia (KAS).
Roehana Koeddoes adalah kakak tiri dari Soetan Sjahrir, Perdana Menteri Indonesia yang pertama dan juga mak tuo (bibi) dari penyair terkenal Chairil Anwar. Dia juga sepupu H. Agus Salim.
Roehana Koeddoes lahir pada 20 Desember 1884 di Koto Gadang dan meninggal di Jakarta pada 17 Agustus 1972, di usia 87.